Catatan Kecil Petani Desa
Tuan! Dikala kalian masih terlelap tidur bersama keluarga di rumah yang mewah, di kamar yang nyaman, dan dengan segala fasilitas yang ada, saat itu kami sudah berada di kebun dan sawah, di mana tempat itu adalah sumber mengais rejeki untuk makan hari ini, dan itupun milik saudagar setempat, dengan pembagian hasil yang terkadang sangat tidak rasional.
Saat akan menyongsong rezeki, dan menyempatkan memandang paras istri kami yang tidur kelelahan dengan kesehariannya sebagai manajerial rumah tangga dalam mengatur pangan untuk sehari-hari, serta mengusap kening anak-anak kami yang tertidur pulas dengan bantal selimut dan tikar warisan orang tua kami. Mereka tanpa dosa dan untuk mengetahui tentang kehidupannya kedepan.
Tuan! Kepada siapa kami mengadu, kepada siapa kami meluapkan amarah dan kepada siapa kami berkeluh kesah. Dikala satu-satunya pengharapan, satu-satunya penopang hidup keluarga tercecer jauh di bawah harapan kami, kami tidak peduli tentang dolar kami memahami mengapa negara ini krisis dan kami awam dengan perubahan, yang kami harapkan anak serta istri kami bisa makan di hari ini, anak kami berangkat sekolah dengan perut terisi, meskipun dengan kaki telanjang dan seragam sekolah usang karna telah banyak bermain dengan detergen.
Tuan! Terkadang di saat bekerja kami menitikan air mata dan jerit tertahan, kami tumpahkan perasaan itu saat jauh dari keluarga. Di hadapan mereka kami menjadi seorang ayah yang tangguh, yang kuat, patut jadi panutan serta yang pantang menyerah oleh keadaan.
Sampai kapan cadas kehidupan ini harus menerpa kami, sampai kapan kerikil dan onak tajam ini harus kami lewati jawabannya hanya tuan yang tahu. Kami titipkan masa depan anak-anak kami pada kebijakan yang tuan putuskan dan kami serahkan hidup kami kepada Allah sang pencipta...
Created by : jp part #01
Sebuah karya dari seorang pemimpin satu desa di Musi Rawas, setelah berbaur dalam masyarakatnya selama dua periode, mendapatkan keluh dan kesah yang membuat beliau tergerak untuk menuangkanya dalam tulisan.
Seorang panutan masyarakatnya dan mulai merambah dan mengenalkan desanya secara nasional, dan menyandang nama sebagai Bapak organik ini pernah secara bersama mengadakan Panen Raya Swasembada Beras Organik yang di hadiri oleh Bapak Bupati Musi Rawas, Bapak Gubernur Sumatera Selatan dan Bapak Menteri Pertanian..
Semoga kepakan sayap beliau dapat terasa manfaatnya sampai keseluruh masyarakatnya..
Seorang Inspirator yang tersembunyi di balik jarak dan waktu..
17 Komentar
Keren...trus berkreasi Bpk hebat yg penuh dg talenta...
BalasHapusTerimakasih pak sudah mampir.. Masih mau belajar lagi dengan bapak.. Mohon bimbingannya
HapusKalau aku mah yes aja pokok e.
BalasHapusTidak dapat berkata-kata lagi.
Sungguh luar biasa bapak yang satu ini.
👍👍👍👍👍
Teeimakasih pak iwan sudah mampir dan berkomentar 🙏🙏🙏
Hapus😊pak panutan
BalasHapusKerenn. .
Terimakasih yah.. Sudah berkomentar.... 😊🙏🙏🙏
HapusTerus menulis, sambil belajar.
BalasHapusSiap pak.. Insyallah dilaksanakan..
Hapuswes tidak diragukan lagi ...lanjutkan sobat...
BalasHapusTerimakasih bu.. Jadi terharu...🙏🙏
HapusSepertinya saya kenal dengan yang diceritakan
BalasHapusMangtabbb lanjut
Insyallah Bapak pasti mengenalnya.. Mohon maaf mungkin isinya tidak sama persis karna saya editing.. Tapi mudah2an tidak mengurangi makna aslinya... Maturnuwon pak dhe sampun mampir 🙏🙏
HapusMantabbb
BalasHapus🙏🙏🙏
HapusSemoga makin sukses kedepannya
BalasHapusTerimakasih bu sudah mampir dan berkomentar
HapusMantaap pak
BalasHapusPerlu belajar Aku biar bisa sprt bpk