Gotong Royong Warisan Budaya Bangsa Yang Harus Dibangkitkan

 

Foto Gotong Royong Masyarakat  Membangun Rumah Warga

Istilah gotong royong berasal dari bahasa Jawa. Gotong berarti pikul atau angkat, sedangkan royong berarti bersama-sama. Sehingga jika diartikan secara harafiah, gotong royong berarti mengangkat secara bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Gotong royong dapat dipahami pula sebagai bentuk partisipasi aktif setiap individu untuk ikut terlibat dalam memberi nilai positif dari setiap obyek, permasalahan, atau kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat, sampai hanya berdoa kepada Tuhan.

Jika kita berbicara masa lalu, mudah sekali menemukan budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu minggu sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama. Budaya gotong royong adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Maka dari itulah Pemerintah Desa Raksa Budi bersama masyarakat dan organisasi keagamaan dalam hal ini adalah, Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu Kabupaten Musi Rawas, bahu membahu dalam program Pemerintah bertajuk Bedah Rumah.

Program bedah rumah itu sendiri adalah milik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas, yang dikucurkan kepada masyarakat dengan ketentuan dan juknis yang telah ditetapkan. Desa Raksa Budi sendiri mendapatkan 4 unit rumah warga yang dibedah, dan program inipun tak lepas dari keterlibatan masyarakat yang biasa di sebut dengan swadaya.

Dari keempat rumah warga yang akan di bedah, ada salah satu rumah sasaran yang menurut saya menarik untuk di tuliskan. Pemilik rumah itu adalah seorang janda dengan 6 orang anaknya yang tergolong masih kecil-kecil, dan tak memiliki pekerjaan tetap yang otomatis penghasilannya pun tidak stabil. Berpandang dari aspek tersebut sebuah organisasi keagamaan Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu Kabupaten Musi Rawas, memiliki niat dan ide mulia, dimana mereka bahkan memohon kepada Pemerintah Desa untuk membantu pengerjaan bedah rumah tersebut. Mulai dari mencukupi bahan bangunan yang kurang, sampai dengan tenaga secara suka rela, mereka bergotong royong untuk menyelesaikan program bedah rumah tersebut.

Ini adalah contoh gotong royong yang diwariskan oleh nenek moyang kita dahulu, budaya seperti inilah yang semestinya kita tingkatkan dan bangkitkan kembali di tengah-tengah masyarakat kita saat ini. Sikap apatis dan egois yang selama ini mulai meracuni pikiran kita, secara berlahan sebaiknya kita tinggalkan demi terpeliharanya budaya bangsa yang mulia ini.

Terimakasih, Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan kita untuk lebih baik.

Untuk menyaksikan bentuk dari gotong royong diatas, silahkan klik tautan videonya di bawah ini.


Kegiatan Bedah Rumah Desa Raksa Budi Kec. BTS Ulu Kab. Musi Rawas


       

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Gotong royong atas dasar keikkasan hati akan membawa kita memperoleh kebaikan yg hakiki...
    Keren....lanjutkan pak ham

    BalasHapus
  2. Mantab Yeung.
    🙏🙏🙏🙏🙏

    BalasHapus
  3. Tulisan yang bagus, mengingatkan pentingnya gotong royong.

    BalasHapus
  4. Pak...pak...kok nggak hbs2 idenya ya......super

    BalasHapus
  5. Gotong royong, budaya Indonesia sejak zaman nenek moyang. Semoga tetap lestari.

    BalasHapus

 AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR